Kamis, 20 Agustus 2009

Reza ( Peterpan )

http://1.bp.blogspot.com/_CPXBgyk2Tnc/SfF9zvCr-lI/AAAAAAAAAFc/k0Nevu3x8ds/s320/qqqq.000.gif

Nama Lengkap : Ilyas Ryan Reza
Tempat Lahir : Poso
Tanggal Lahir : 11 Maret 1977
Posisi : Drummer Peterpan

Peterpan band emang grup fenomenal.

Selain karena kisah cinta vokalisnya, juga karena perpecahan band yang pernah terjadi didalam format Peterpan band.

Setiap musisi pasti punya idealis tersendiri dalam bermusik. Begitu juga Reza sang drumer Peterpan yang mengaku lebih nyaman bermetal ria bersama “selingkuhan”.

Reza memang selingkuh dari Peterpan. Bersama teman-temannya Reza membentuk sebuah band beraliran metal dengan nama Love Kill Twice.

Reza pun makin berbinar saat berkisah tentang band indienya ini. Wajar saja karena Love Kill Twice adalah wadah Reza menyalurkan idealisnya dalam bermusik.

“Memang lebih senang, fun, enjoy, idenya juga apa adanya. Semua serba bebas. Kalau manggung nggak pakai security, nggak satu-satu kamarnya. Bareng-bareng aja jadi satu,”

Love Kill Twice kini hampir merilis album kedua mereka. Namun kendati di band inilah Reza merasa bisa berhura-hura sesuka hati, ia tetap akan menomorsatukan Peterpan.

“Lebih berat ke Peterpan jelas. Kalau ada apa-apa ya proyekan aku lepas. Dari awal aku cuma bantu aja, kalau sudah waktunya ya biarin teman-teman lain yang nerusin,” jelas Reza.

Beberapa waktu lalu sempat beredar isu yang menyebutkan Reza akan menyusul Indra dan Andhika hengkang dari Peterpan.

Namun semua hanya isapan jempol semata. Kendati nyaman bersama selingkuhan buktinya Reza masih cinta mati dengan Peterpan.

Anton ( J-Rock )

http://photos.friendster.com/photos/13/39/70399331/1_925264601l.jpg

Anton J-Rock

Biografi :

J-Rocks adalah grup musik asal Indonesia yang mengambil aliran Japanese pop/rock dan berdiri sejak tahun 2003.

J-Rocks digawangi oleh Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum).

Pada tahun 2005, mereka merilis album perdana TOPENG SAHABAT di bawah label Aquarius Musikindo.

Mereka juga mengisi dua lagu di album OST DEALOVA yaitu Into the Silent dan Serba Salah.

Dua tahun kemudian, J-Rocks mengeluarkan album kedua, SPIRIT, yang menampilkan bermacam-macam beat dan aliran musik seperti Rock 'n Roll (Juwita Hati), Waltz/ Victorian (Tersesal), Blues, Classic.
Pada album kedua ini, J-Rocks menggandeng Prisa.

Musik J-Rocks sempat mendapat kritik karena dinilai meniru band Jepang L'Arc~en~Ciel.

Nama J-rocks sempat menjadi kontroversi di kalangan pecinta musik jepang di indonesia, dikarenakan n ma ini seakan mewakili genre Japanese Rock.

Awalnya inspirasi nama J-ROCKSTARS adalah dari sebuah
stiker bertuliskan ROCKSTAR, dengan harapan suatu saat akan menjadi bintang rock terkenal, dan ditambahkan huruf J di depannya dimaksudkan untuk mewakili band itu sendiri, J bisa berarti Jepang karena awalnya mereka memainkan J-Music, Jakarta karena mereka berasal dari Jakarta, Jujur dalam bermusik dalam artian memainkan apa yang bener-bener mereka suka dan ingin memainkan musik yang ber-soul .

Dan akhirnya karena permasalahan pengucapan yang terlalu panjang, akhirnya nama J-ROCKSTARS disingkat menjadi J-ROCKS, dan nama J-ROCKSTARS akhirnya kini menjadi nama untuk penggemar atau fans dari J-ROCKS itu sendiri.

Band yang berdiri pada tahun 2003 dengan personil Iman (vokal, gitar), Sony (gitar), Wima (bas), dan Anton (drum) ini mengusung aliran musik bergenre Japanese pop-rock.

Album perdana mereka, Topeng Sahabat telah dirilis pada tahun 2005 .

Band ini semakin dikenal sejak munculnya album kedua yaitu Spirit dan pada lagu berjudul 'Kau curi lagi' mereka menggandeng gitaris sekaligus penyanyi muda, Prisa untuk berduet dengan Iman sang vokalis.

Lagu-lagu J-rocks dianggap telah meniru lagu-lagu dari L'Arc~en~Ciel.

Wajar saja bila beberapa lagu J-rocks mirip dengan lagu-lagu Laruku dan juga Muse, karena J-rocks sendiri mengaku terinspirasi oleh mereka.




Carlo ( Jikustik )

http://www.wijayamusik.com/images/endorser/carlo.jpg


Namaku Carolus Liberianto Januatmojo,

panggilan kecilku adalah Mojo.

Dipanggil Carlo ketika sudah menginjak dewasa.

Awal karirku di musik dimulai disaat aku sering mengikuti festival band waktu SMA. Belajar drum dari kakak kandungku.

Jikustik, sebuah band yang berasal dari kota Gudeg ini memang sudah tidak asing lagi bagi kita. Sebagai bukti, 3 album andalannya ditambah 1 album edisi khusus telah ditelurkannya. Mulai dari album “Seribu Tahun” yang beredar pada pertengahan tahun 2000 dengan beberapa lagu ‘jagoannya’ yaitu, “Seribu Tahun Lamanya”, “Maaf”, “Saat Kau Tak Disini (SKTD)”, dan “Kau Menghilang”. Disambung dengan album edisi khusus “Seribu Tahun” yang sengaja dibuat berdasar masukan dari pihak produser, dengan dibumbui 2 lagu baru yaitu “Setia” dan “Jangan Pernah Kau Layu” sembari tetap mempersiapkan proses rekaman untuk album keduanya. Hebatnya, album edisi khusus “Seribu Tahun” ini mampu terjual hingga mencapai angka 600.000 copy.

Pada 5 Juni 2002, group yang terdiri dari Pongki (Vokal), Dadi’ (Gitar melodi), Icha (Bass), Carlo (Drum), dan Adhit (Keyboard), me-release album keduanya “Perjalanan Panjang” di Planet Hollywood Jakarta. Album kedua ini bermaterikan 12 lagu terbaik karya mereka. Beberapa lagu dari album kedua ini sempat menduduki posisi teratas pada chart beberapa radio di tanah air. “Tak Ada Yang Abadi”, “Pandangi Langit Malam Ini”, “Menggapaimu”, dan “Akhiri Ini Dengan Indah” sudah tidak asing lagi di telinga pendengar dan pecinta musik Indonesia.

Selang waktu 1 tahun kemudian, tepatnya pada 13 Oktober 2003, mereka kembali menetaskan album ketiganya yang sepakat diberi titel “Sepanjang Musim”. 10 lagu dalam format kaset, dan 11 lagu untuk format CD disuguhkan di album ini. Seperti pada album-album sebelumnya, beberapa lagu Jikustik-pun kembali bertengger di papan atas chart radio di tanah air. Sebut saja “Untuk Dikenang”, “Tak Pantas Untukmu”, “Ini Bukan Kesalahan”, dan “Samudera Mengering” yang kerap diperdengarkan di berbagai program siaran radio nasional. Bahkan salah satu rumah produksi memilih lagu Jikustik, “Aku Dan Dunia” sebagai Original Sound Track (OST) dalam sinetron ‘Buce Li’ yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia. Hebatnya lagi, pada minggu pertama sesaat setelah peluncuran album ketiga ini, penjualan sudah mencapai 150.000 copy.

Kedewasaan mereka dalam bermusik, dipihak lain semakin terasa. Apalagi ketika mereka memutuskan mengubah komposisi musik, tapi tetap mengutamakan harmoni manis yang secara tidak langsung sudah menjadi trade mark Jikustik di belantika musik pop Indonesia. Mungkin memang baginilah cara Jikustik menawarkan hal baru dan fresh. Lewat bentuk-bentuk kreatif yang mungkin akan semakin mengukuhkan nama Jikustik sebagai kelompok musik dengan daya cetak hits tinggi.

Pada tanggal 4 November 2004 album keempat Jikustik yang bertajuk “Pagi” telah ‘dilempar’ kepasaran. 14 lagu indah dikemas secara ekslusif dalam dua format yaitu kaset dan CD. Dimana masing-masing berisi 12 lagu dengan bonus track yang berbeda satu dengan lainnya. Lagu “Pulanglah Padanya” yang menjadi andalan, sempat menempati posisi 5 besar di beberapa radio di tanah air.

Warna lagu yang disuguhkan di album keempat ini lebih didominasi oleh unsur akustik. Sound-sound gitar akustik dan piano jelas terasa dibeberapa lagu yang ada. Diantaranya “Pergi Tanpa Pesan”, “Pulanglah Padanya”, “Aku Pasti Mencarimu”, “Lelaki Yang Tersisa”, “Sudah Terjawab”, “Melawan Kesepian”, “Kawan Aku Pulang”, “Akupun Menunggu”, “Aku Percaya Padamu”, dan “Lagu Sedih” sangat jelas terasa di telinga kita bahwa nuansa akustik memang mendominasi lagu-lagu tersebut.

Memang band yang satu ini tidak pernah kekurangan ide-ide kreatifnya untuk berkarya. Buktinya di album “Pagi” yang sudah di-release ini, mereka kembali mempersembahkan karya terbaik mereka untuk para penikmat dan penggemar musik diseluruh penjuru dunia. Khususnya di bumi nusantara. Sementara itu, Pada 30 November 2005 yang lalu, Jikustik juga telah meluncurkan album “Kumpulan Terbaik” -nya. Selain bermaterikan kumpulan lagu-lagu terbaik dari album terdahulunya, juga disuguhkan 3 lagu baru. Salah satu diantaranya berjudul “Aku Datang Untukmu” ciptaan Pongki yang dinyanyikan Jikustik featuring Lea Simandjuntak yang tidak lain adalah adik ipar Pongki. Tetapi bukan hanya karena hubungan saudara ipar semata mereka berkolaborasi, namun karena Jikustik memang membutuhkan kemampuan Lea untuk menyanyikan lagu yang menyelipkan beberapa kalimat dalam bahasa Inggris ini. Kini lagu tersebut telah menempati chart tertinggi di beberapa radio nasional, memang diluar dugaan.

Biografi :

Jikustik adalah nama grup musik yang terbentuk di Yogyakarta, 26 Februari 1996, dengan personel Pongki (vokal, gitar), Icha (bass, vokal), Dadi (gitar, vokal), Adhit (keyboard) dan Carlo (drum).

Jikustik, sebelum populer menggunakan nama G-Coustic. Mereka tampil di kafe-kafe, begitu pun saat rillis album independent, masih menggunakan huruf 'G' berasal dari nama Geronimo, sebuah radio di Jogja, yang menjadi cikal bakal Jikustik. Sedangkan Coustic berasal dari kata acoustic.

Dua personal, masing-masing Icha dan Adhit pernah membentuk grup band bersama Eross 'Sheila on 7', sebelum bergabung dengan Jikustik. Grup bernama Dizzy juga kerap manggung di acara sekolah dan kampus dengan banyak membawakan lagu rock n roll dengan Icha sebagai vokalisnya.

Rowman ( Ungu )

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihtOH2hYnlACDOrJR2Dtvdhio6A1weKLlrDp20fRaVs-YWKl7lbBrcG0Al2SNMb2MNxGDgdySfrijHuw77mgzKTvkewnTF0Qnh9ZcPLJUHcm3EtUSvuoieUBlioMdXHd1nxpaRAh0YxROl/s320/Ungu+quw+(2).jpg

M. Nur Rohman TTL: Jakarta, 9 Januari 1974 E-mail: rowman@unguband.com Bergabung dengan Ungu: 2001 Sebelum bergabung dengan UNGU, Rowman adalah drummer grup musik rock bernama Garux yang sempat meramaikan dunia musik di Indonesia.

Drummer Ungu,

Rowman baru saja mendapatkan kebahagiaan dengan kelahiran anak ketiganya. Kebetulan kelahiran buah hatinya bertepatan dengan hari kemerdekaan.
Namun drummer ini mengaku cukup dengan momongan ketiganya.

"Seneng banget. Alhamdulillah anak gue udah lahir pada tanggal 17 kemarin jam 11 siang," terang Rowman yang ditemui di ultah majalah Trax di Plaza FX, Senayan, Jakarta, Rabu (19/8) malam.

Rowman memberikan nama yang indah,

Rana Annura Rohman yang lahir dengan cara caesar, "Artinya enak dipandang, sedap dilihat, cahaya menyinari.

Istri gue yang kasih nama. Beratnya 3,6 kg panjangnya 50 cm. Gede banget, emang lahirannya secara caesar. Walaupun caesar alhamdulillah berjalan lancar."

Memiliki tiga anak nampaknya sudah cukup bagi Rowman, namun dia tidak menutup rezeki yang diberikan Tuhan. "Kayaknya gue stop dulu, tiga dulu cukup. Tapi kalau dikasih lagi yaa..
insya allah lah," tambah pria bernama asli
M Nur Rohman

Sebelum bergabung dengan UNGU di tahun 2000, Rowman adalah drummer grup rock "Garux". Menurut Rowman, bergabungnya ia dengan UNGU terjadi secara kebetulan. "Ceritanya, waktu itu gue diminta tolong oleh seorang teman untuk nengisi posisi di UNGU yang kosong saat mau bikin demo. Dan gue gak nyangka kalo demo itu ternyata untuk bikin album rekaman juga." kenang Rowman yang ngefans dengan grup band Metallica, Red Hot chilli pepper, dan Madonna ini. Namun, bagi Rowman UNGU ternyata adalah pilihan yang tepat. "Artinya, di UNGU gue bisa lebih fokus. Karena dulu, selain main drum gue juga harus ngurusin bisnisnya. Sementara di UNGU, gue asli cuma main. Temen-temen di UNGU juga temen-temen yang asyik. Udah gitu, manajemen UNGU juga bagus dan profesional. Pokoknya ngeband di UNGU bisa lebih enak lah," katanya lagi.

Diantara awak UNGU, Rowman dikenal sebagai Family Man.Soalnya, setiap ada waktu luang ia lebih memilih bermain dan menemani anak dan isteri. "Kalau nggak nemenin belajar, ya nemenin main. Sesekali ngajak mereka jalan-jalan ke mall atau berenang," aku Rowman dengan logat betawi yang medok. Gayanya, memang terkesan cuek, ceplas-ceplos dan apa adanya. "Gue emang bukan betawi asli. Mungkin saking kelamaan di Betawi, jadi ngomong gue kayak orang Betawi banget,"aku pria yang menetap di daerah Cempaka Putih, Jakarta Pusat ini.

Bagaimana Rowman menilai personil UNGU yang lain? "Enda orangnya baik dan enak diajak ngobrol, meskipun terkadang suka emosian. Makki lawan ngobrol yang enak, terutama untuk masalah-masalah serius. Karena dia lebih banyak pengalaman dan kebetulan dia paling tua diantara kita. Pasha kadang-kadang jahil, tapi orangnya asyik. Oncy kalo lagi kerja serius, tapi diluar itu ia adalah teman bercanda yang asyik,"

Bobbi Wibowo ( Funky Kopral )

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbl-I0bPs7ZgS5q3V0WT-CyVINeXAxwSM0ySz3yFJNk3Eol4IrdXSqA6Cyde_q6xWdpfPKK5GR1ZCTFRjHdQvnCwsM84-ql0oPTDCGg2ZrhZ1wLiB_g0Wg3r44UjJ2TCr38eguqsHHs-c/s320/drum+fkop.jpg

Bobbi Wibowo
Funky kopral

Teluk Betung 7 September 1978,

kini mahasiswa Universitas Lampung, jurusan Ekonomi Manajemen.


Robbi adalah instruktur drum di Yayasan Musik Cressendo Lampung,
tapi entah bagaimana lagi nasib kuliah dan pekerjaannya sebagai guru musik,
pada saat ia rela ‘diculik’ memasuki formasi Funky Kopral pada hampir setahun terakhir ini.


biografi

Bulan Maret 1999, mereka mulai masuk studio rekaman ‘Metro Music – Blackboard’, mengambil shift malam, biar tidak tabrakan dengan jadwal sekolah atau kuliah.

Pekerjaan baru ini dirampungkan sepanjang 4 bulan, kira-kira dengan 35 shift. Yang membuat Funky Kopral agak lama masuk studio adalah, kekurang siapan mereka pada materi lagu dan aransemen.
“Jika mau jujur, sebenarnya kami belum puas benar dengan hasil album pertama. Tapi, secara konsep bermusik – terus terang – Funky Kopral memang sengaja membuat lagu yang tidak semba- rangan. Artinya, lagu-lagu Funky Kopral bukanlah lagu pasaran.

Kami usahakan, jika orang dengar lagu Funky Kopral, ada sesuatu yang beda dari band lain, dan bisa menunjukkan skill bermain kami. Itulah kepuasan Funky Kopral di album pertama, di antara sejumlah kekurangan yang lainnya,” tambah Bondan.

Dari pengembaraan ber-musik mereka sejak awal main band yang rata-rata sejak SMP, ujungnya terbentuklah format musik gado-gado.
Ada unsur rock, ada hard core, ada jazzy, rap, funky dan hip-hop.
Kelak, setelah basis musik itu mereka olah, jadilah format musik Funky Kopral seperti sekarang. Mereka menyebutnya dengan musik supermarket.
Di sana, ada banyak pilihan, tapi tetap mengacu ada style bermusik anak muda: badung, cenderung vulgar dan funky.

Tegasnya, Funky Kopral pengen bilang : “Kami tidak fanatik pada aliran musik tertentu.

Syukur jika musik Funky Kopral menjadi trend setter perkembangan musik anak muda di Indonesia, ” ujar Angga.
Tapi, di ujung wawancara, Funky Kopral menyebut musik yang dimainkannya sebagai jenis musik Funkedhelic Rhythm and Distortion.

Tentu saja ala Funky Kopral.

Rabu, 19 Agustus 2009

KUNTO ( versi muri )

http://www.tembang.com/images/berita/kunto_a.jpg

Kunto Hartono
Laki-Laki
Banyuwangi, Jawa Timur, 27 Maret 1977


Biografi :

Kunto Hartono adalah sosok musisi 'penuh rekor', karena seringnya dirinya mencatatkan diri dalam sejumlah rekor.

Pria kelahiran Banyuwangi ini pernah tercatat dalam sejarah sebagai pemecah rekor Musium Record Indonesia (MURI) sebagai penabuh drum terlama. Waktu yang terpecahkan pada saat itu selama 61 jam, 15 menit, berlangsung pada 4 Agustus 2003 pukul 10.00 sampai 6 Agustus 2003 pukul 23.15 menit, di GOR Padjajaran Bogor (Indoor).

Putra kedua pasangan Alex Leo dan Yuli itu berikutnya kembali mencatatkan kemampuannya di Muri. Kunto sebagai penabuh drum terlama, tercatat 72 jam pada 29 Desember 2003 pukul 09.15 sampai 1 Januari 2004 pukul 11.15 WIB, di Gelanggang Mahasiswa Sumantri Brodjonegoro, Jakarta. Rekor ini sekaligus mencatat namanya dalam Guinness Book Of World Records.

Perjalanan karir Kunto tidak sepenuhnya mulus, bahkan sempat menjadi tukang sol sepatu demi membeli alat musik. Hingga kemudian Kunto berhasil membentuk kelompok band Palapa.

Kini pria yang tengah mempersiapkan Drumming Marathon 94 Hours 'Guinness World Records' itu juga membentuk grup musik Kunto Band, yang album perdananya akan dirilis setelah berhasil mencatat rekor barunya tersebut.

Selasa, 18 Agustus 2009

Hendy ( Gigi )

http://www.audiopro.co.id/images/313200813619PM767.jpg

Profil Gusti hendy gigi

Gusti erhandy rahmatullah, itulah nama lengkap dari drummer idola kita, yang saat masih kecil selalu memainkan drum apabila band kakaknya sedang istirahat latihan. Karena belum ada guru yang mengajarkan drum pada saat itu, akhirnya hendy kecil belajar drum kepada guru keyboard kakaknya.

Karena memang bakat yang dimiliki hendy dalam waktu beberapa bulan hendy telah menguasai beberapa lagu, dan menjadi bintang tamu pawakha band, salah satu band yang saat itu terkenal di daerah banjarmasin. Dan dengan melihat bakat yang sangat baik pada hendy akhirnya dibentuklah little pawakha band.

Pada tahun 1989, hendy sangat ingin belajar drum dengan Gilang ramadhan, tapi karena padatnya jadwal gilang ramadhan akhirnya hendy hanya belajar dengan asisiten gilang ramadhan yaitu lemmy ibrahim di indra lesmana workshop ( sekolah musik farabi )

Pada saat hendy sedang latihan di farabi ada seorang gitaris yang melihatnya, karena kagum kepada hendy akhirnya gitaris tersebut mengajak hendy main bareng ( ngejam ), dan hal itu dilihat oleh indra lesmana dan gilang ramadhan. Kalian tahu siapa gitaris itu ?, gitaris itu adalah dewa budjana yang pada saat itu belum bergabung denga gigi, jodoh kali ya, akhirnya bisa main bareng lagi.

Selain belajar di farabi hendy juga pernah belajar dengan arir ayunir pada tahun 1990 yang saat itu sebagai drummer potret kurang lebih selama satu bulan. Dianggap telah cukup menguasai akhirnya hendy yang saat itu bergabung dengan little pawakha band naik posisi bergabung denga pawakha band senior, dan sempat mengikuti festival rock log zhelebor, tapi belum berhasil masuk kebabak final.

Pada tahun 1991 pawakha kembali mengikuti festival band yang diadakan dibandung, festival kali ini adalah festival yang sangat membanggakan buat hendy dan teman – teman. Pawakha berhasil mendapat juara satu dan juga hendy dan gitaris pawakha berhasil mendapat gelar drummer terbaik dan gitaris terbaik.

Pada masa SMP hendy dan teman – temannya merajai festival – festival yang ada, pada saat hendy SMP itulah terbentuknya band Gigi. Hendy sangat ngefans dengan gigi, terutama kepada Ronald.

Pada tahun 1998, setelah lulus dari SMA hendy melanjutkan kuliah kejakarta, karena belum banyak kenalan hendy hanya bermain dikampus saja, sat itu hendy ngebentuk band yang namanya fresh dan kemudian diganti dengan pawakha. Dan telah sempat mengeluarkan demo yang rencananya diproduseri oleh gilang, tapi saying rencana itu gagal karena terbentur oleh kuliah.

Wong Aksan ( Dewa 19 )

http://files.myopera.com/Hermansyahenx/albums/523226/Wong%20Aksan.jpg

Wong Aksan
Sri Aksan Syuman
Laki-Laki
Jakarta, 22 September 1970


Biografi :

Sri Aksan Syuman atau lebih populer dengan nama Wong Aksan adalah seorang musisi dan musikus Indonesia. Aksan yang pernah menjadi drummer grup musik Dewa 19 itu adalah anak dari sutradara legendaris, Sjuman Djaja.

Pria kelahiran 22 September 1970 yang bergabubg dengan grup pinpinan Ahmad Dhani pada 1995 itu, kemudian meninggalkan grup tersebut setelah merilis album Pandawa Lima (1998).

Aksan yang kini menjadi drummer grup musik Potret itu dalam perjalanan hidupnya menikah dengan Titi Handayani. Perempuan yang dinikahinya pada 15 Agustus 2004, di Masjid Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Eno ( NetraL )

http://photos.friendster.com/photos/14/83/64483841/1_817170197l.jpg

Eno

Eno Gitara Ryanto
Laki-Laki
Jakarta, 11 Oktober 1979

Berat Badan:
61 kg

Tinggi Badan:
175 cm

Biografi :
Cita-cita Eno Gitara Ryanto adalah menjadi seorang insinyur. Namun karena sejak kecil telah terbiasa mendengar musik-musik milik Led Zeppelin, Deep Purple dan King Crimson, akhirnya Eno, demikian ia biasa dipanggil, terpengaruh.

Alat musik yang pertama dikuasainya bukan drum melainkan gitar. Bahkan ia sempat belajar gitar klasik ketika duduk di bangku SD.

Namun ketika duduk di bangku SMA, ia mulai jenuh bermain gitar. Eno mencoba drum dan akhirnya beralih pada alat musik itu.

Eno yang memilih jurusan Arsitek di Universitas Pancasila ini bergabung dengan band Netral pada 26 Maret 1999, menggantikan Bimo yang keluar.

Bim-Bim ( Slank )

http://farm4.static.flickr.com/3045/2791517887_64cba1cd3d.jpg?v=0
Bimbim
Bimo Setiawan Almachzumi
Laki-Laki
Islam
Jakarta, 25 Desember 1966


Biografi :

Bimo Setiawan Almachzumi atau akrab dipanggil Bimbim adalah pendiri grup musik Indonesia, Slank. Lahir di Jakarta, 25 Desember 1966, Bimbim memainkan instrumen drum.

Bersama Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bass), Uti (vokal) dan Well Welly (vokal), Bimbim mengekspresikan kecintaannya terhadap karya-karya Rolling Stones. Pada Desember 1983 mereka mendirikan Cikini Stones Complex (CSC), grup musik yang terdiri dari anak-anak SMA Perguruan Cikini, Jakarta, yang merupakan cikal bakal Slank.

Dalam perjalanannya, mereka mengalami perombakan personil hingga akhirnya terbentuk formasi ke-14 pada 1996 yang bertahan sampai sekarang. Formasi terakhir, yang dimulai dari album ketujuh Slank, terdiri dari Bimbim (drum), Kaka (vokal), Ivanka (bass), Ridho (gitar) dan Abdee (gitar).

Dalam perjalanan hidupnya Bimbim yang pernah mengalami persoalan dengan Narkoba ini menikah dengan perempuan keturunan Aceh Reny Setiawati. Dari perkawinan keduannya dikaruniai dua orang anak.

Tyo Nugros ( Dewa )

http://www.dewa19.com/galeri/data/502/5412photo_tyo5.jpg
Laki-Laki
Jakarta, 21 Desember 1970

Sekolah:
Percussion Institute of Technology (PIT) dan Musicians Institute (MI) Hollywood Amerika Serikat

Hobby:
baca buku dan nonton film

Berat Badan:
67 kg

Tinggi Badan:
173 cm


Biografi :

Setyo Nugroho, akrab dipanggil Tyo Nugros, lahir di Jakarta, 21 Desember 1970. Lelaki pendiam ini adalah penggebuk drum dari kelompok musik Dewa 19.

Tyo pernah aktif kuliah dan tercatat sebagai siswa di Percussion Institute of Technology (PIT) dan Musicians Institute (MI) Hollywood Amerika Serikat. Malah drummer kenamaan Matt Lang, turut membentuk karakternya sebagai penabuh drum dengan gaya tertentu yang melekat pada dirinya.

Karir

Nama Tyo terkenal sejak bergabung dalam grup musik Dewa 19. Sebelumnya Tyo adalah drummer grup musik rock Getah. Namun sejak awal tahun 2008, Tyo dinyatakan resmi keluar dari Dewa 19, yang ditandai dengan dikenalkannya drumer baru bernama Agung.[1] Sebelum bergabung di Dewa 19, pria yang memiliki tinggai 173 cm ini pernah tergabung dalam kelompok Getah serta sebagai additional musician di Ahmad Band dan Haris Ioni Band.

Keluarga

Bungsu dari lima bersaudara ini lahir di keluarga pecinta dan pemain musik. Ayahnya pandai bermain piano, saksofon, violin, dan membaca not balok secara otodidak. Budi Pras, kakak iparnya yang juga drumer, adalah adik Yaya Muktio, drumer Gong 2000. Dalam keluarganya, ada delapan orang yang menjadi drumer.

Pendidikan musik

Sebelum menjatuhkan pilihan pada drum, Tyo telah merasakan bermain gitar, saksofon, dan kibor. Saat SMP, Tyo belajar drum secara formal di Sekolah Musik Farabi dan sempat diajar oleh Keenan Nasution dan Gilang Ramadhan. Setamat SMA, Tyo malah meneruskan sekolah di STEKPI (Sekolah Tinggi Ilmu Keuangan dan Perbankan Indonesia). Namun tak lama Tyo pun memutuskan kuliah jurusan Music & Video Business di Seattle, Amerika Serikat. Sayangnya setiba di sana Tyo merasa kurikulumnya tak sesuai dan akhirnya bisa diterima di Percussion Institute of Technology (PIT) dan Musicians Institute (MI) Hollywood Amerika Serikat. Saat kuliah di Amerika itulah Tyo bertemu banyak drumer kenamaan dan sekaligus belajar dari mereka. Salah satunya adalah Matt Laug yang turut andil dalam membentuk karakter pukulan drum Tyo.

Yoyo ( Padi )

http://harmonicnoise.files.wordpress.com/2008/08/yoyo.jpg
Yoyo(k)
Surendro Prasetyo
Laki-Laki
Islam
Surabaya, 29 November 1975


Biografi :

Yoyo Padi memiliki nama lengkap Surendro Prasetyo, lahir di Surabaya, 29 November 1975. Yoyo dikenal sebagai drumer grup musik Padi dan istri dari penyanyi pop Rossa (Sri Rossa Roslaina Handiyani).

Ayah dari Rizky Langit Ramadhan itu merilis juga dikenal mantan personel grup musik Andromeda band yang pernah meraih gelar drummer terbaik se-Indonesia pada 1998.


http://www.rocknrollvintage.com/images/zildjian-custom-efx-cymbal.jpg http://www.rockandrollmusic.co.uk/xcart/images/T/zildjian_zilBell_6.jpg

Senin, 17 Agustus 2009

Gilang Ramadhan ( Solo Drum )


Gilang Ramadhan

(lahir di Bandung, 30 Mei 1963; umur 46 tahun) adalah drummer dan musisi Indonesia. Gilang Ramadhan menikah dengan aktris dan presenter Shahnaz Haque. Gilang Ramadhan merupakan putra kedua dari pasangan Ramadhan Kartahadimadja (Ramadhan K.H.), seorang sastrawan, pelukis, penulis dan Safrida Nasution, Duta Besar RI.

Pendidikan Musik

Sejak masih kanak-kanak, Gilang telah berkenalan dengan berbagai alat musik, seperti piano, biola, dan alat musik yang paling disukainya, drum. Gilang belajar biola pertama kali di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada tahun 1971. Ia menjadi murid termuda disana. Pendalaman musiknya berlanjut ketika dua tahun kemudian. Gilang sempat pergi ke Perancis untuk belajar piano dan organ pada Slamet Abdul Sjukur, komponis kondang yang juga sempat menularkan ilmunya pada Tony Prabowo, Paramitha Rusady, Soe Tjen Marching dan Rahayu Supanggah.

Adik Gumilang Ramadhan ini meneruskan studinya di Amerika Serikat di Hollywood Professional School, pada jurusan musik tahun 1980-1982. Pada saat yang hampir sama tahun 1981-1984 Gilang belajar di Los Angeles City College (LACC), mengambil jurusan Perkusi. Gilang sempat bermain di beberapa band di Amerika, antara lain bergabung dengan LACC Big Band yang beraliran mainstream jazz pada tahun 1983.

Kelompok Musik

Sekembalinya ke Indonesia, Gilang main di beberapa grup musik. Hal itu dilakukan untuk menambah pengalaman sebagai drummer dan memperdalam berbagai aliran musik. Gilang gabung dengan Indra Lesmana, dalam grup Nebula (tahun 1985) yang beraliran fusion, dan juga bersama GTF yang beraliran pop/fusion dan Exit yang juga beraliran pop/fusion.

Sempat gabung dengan Karimata (1986), yang juga masih beraliran pop/fusion. Kemudian bersama dengan Krakatau (1986-1988) yang beraliran jazz. Gilang juga sempat tergabung dalam kelompok Andromeda (1987), bersama Alm. Jack Lesmana, Bubi Chen, Indra Lesmana dan Benny Likumahua yang bermain mainstream jazz.

Bersama Indra Lesmana, membuat Indra Lesmana's Group (1987) beraliran progressive jazz yang merintis album new age. Bersama Indra Lesmana itulah Gilang ikut tampil dalam Singapore Jazz Festival (1987) dan Jakarta International Jazz Festival (Jak-Jazz) dari tahun 1988-1996. Dan terakhir bersama Indra Lesmana, Donny Suhendra, dan Mates membentuk sebuah group band beraliran pop rock dengan bendera Adegan (1991).

Dalam perjalanan karirnya, Gilang turut memiliki andil dalam pendirian kelompok musik Java Jazz, serta menjadi salah satu personilnya bersama Indra Lesmana, Mates, Donny Suhendra dan Embong Rahardjo, sampai dengan pertengahan tahun 1993.

Gilang beserta Pra Budi Darma dan Indra Lesmana bergabung dalam kelompok bernama PIG yang menyajikan komposisi-komposisi freejazz spontan yang kaya teknik, skill, harmonisasi dan warna. Kelompok ini berdiri dari tahun 1996 sampai sekarang. Tahun 2002, Gilang mendirikan grup Nera. Nera yang berarti cahaya dalam bahasa Flores beranggotakan Gilang Ramadhan (Drum), Donny Suhendra (Gitar), Adi Dharmawan (Bas), Khrisna Prameswara (Keyboard) dan Ivan Nestorman (Vocal). Nera bermain dalam pola musik fusion dipadukan dengan bahasa Flores yang dinyanyikan dengan khas. Musik band ini menonjolkan permainan drum Gilang yang energik dan kaya dengan modifikasi drum-kit seperti gendang, tifa dan ceng-ceng. Tahun 2004, Gilang menerima 'pinangan' kelompok musik legendaris, God Bless sebagai drummer mereka.

Sejak 1984, karir Gilang terus naik menjadi salah satu drummer papan atas Indonesia. Seleranya cenderung kearah musik tradisional. Gilang juga mengoleksi berbagai alat musik tradisional seperti Gendang Bali, Gendang Sunda, Rebana, Tifa, serta jenis alat tetabuhan tradisional Indonesia lainnya. Tak hanya mengoleksi, gilang juga mempelajari sifat dan warna tiap alt musik tersebut. Ia berkeinginan untuk mengangkat citra musik Indonesia di kancah musik dunia.

Gilang Ramadhan adalah satu-satunya pemain drum di Indonesia yang disponsori oleh Zildjian, perusahaan symbal dari Amerika Serikat sejak tahun 1992 sampai sekarang. Perusahaan drum terbesar dari Jepang yaitu Yamaha, juga memberikan kepercayaan padanya sebagai satu-satunya duta dari Indonesia. Ia pun artis dari BMG music, REMO U.S.A, AKG Austria.

Kehidupan Pribadi

Gilang pernah berpacaran dengan Maudy Koesnaedi selama 5 tahun, sampai akhirnya menambatkan hati pada aktris dan presenter Shahnaz Haque. Dari pernikahan tersebut, Gilang dikaruniai 3 anak perempuan, Pruistine Aisha Haque Ramadhan, Charlotte Fatima Haque Ramadhan, Mieke Namira Haque Ramadhan.

http://img3.musiciansfriend.com/dbase/pics/products/2/0/0/251200.jpg